@swamimu
tulis saja walau kau bukan penulis
Sabtu, 01 Oktober 2011
I LOVE YOU
I love you because you're human
But if you're ill arbitrarily to humans
I will against you
Because I'm human
I love you because you're human
But if you fight against people
I'm going to curse you
Because I'm human
I love you because you're human
But if you destroy humanity
I will against you
Because I'm human
I will still love you
Because you're still human
Because I'm human
"KH.Mustafa Bisri"
Rabu, 28 September 2011
Kintani Aisyah Rabani
Perempuan kecil itu berumur sekitar 3 tahun
Raut wajahnya sedih,matanya berkaca
Sorot matanya tertuju padaku
Aku berfikir...
Apakah salahku..?
Langkahnya pelan berharap padaku..
Disandarkannya tubuhnya padaku
Tangannya memegangku,memelukku erat..
Kemudian berkata.....
"Ayah..kakak nakal ..!"
Ia pun menangis.
Raut wajahnya sedih,matanya berkaca
Sorot matanya tertuju padaku
Aku berfikir...
Apakah salahku..?
Langkahnya pelan berharap padaku..
Disandarkannya tubuhnya padaku
Tangannya memegangku,memelukku erat..
Kemudian berkata.....
"Ayah..kakak nakal ..!"
Ia pun menangis.
dinding
menjadi pelindung saat berdiri menopang rumahku
menjadi pengekangku saat jadi penjaraku
menjadi pemisahku saat menjadi pembatasku
apakah yang harus aku lakukan...?
ku perkuat saja jika bisa melindingiku
atau kuhancurkan saja jika itu memenjarakanku.
Senin, 26 September 2011
#fatwarindu
by . Candra malik
Menjauh adalah caraku mendekatimu. Agar ada jarak, agar ada ruang bagi Cinta untuk bergerak.#FatwaRindu
Rindu berbisik, lirih. Rindu mengusik, perih.#FatwaRindu
Cinta adalah sekawanan gelembung terbang yang rapuh. Sesaat memang menyenangkan, namun sesungguhnya ia mudah pecah.#FatwaRindu
Pagi adalah ketika malam telah menemukan arti dan melepasmu pergi.#FatwaRindu
Segala yang ada padaku hanyalah untukmu, kecuali satu hal: jarak. Niscaya menyesal jika kau ambil itu dariku.#FatwaRindu
Melupakanmu, mengingatkan aku.#FatwaRindu
Tersenyum adalah menarik garis bibir dan mendorong pipi. Apakah perlu bibirku di pipimu untuk mewujudkan itu?#FatwaRindu
Prasangka adalah sebagian dari Cinta. Ragu adalah sebagian dari Rindu.#FatwaRindu
Tak cukup waktu menerangkan rindu, tak sanggup aku menenangkan ragu.#FatwaRindu
Meski bukan pemilik cahaya, kami akan mematik api. Meski gelap menghapus sketsa, kami tetap bertadarus cinta.#FatwaRindu
Meski tak lagi mencintaimu, setidaknya aku masih merindukanmu.#FatwaRindu
Cinta adalah harapan, Rindu adalah kenyataan. Demikianlah sepi memahami keadaan.#FatwaRindu
Rindu bukanlah bayang-bayang Cinta. Rindu adalah tubuhnya. Raga bagi jiwa.#FatwaRindu
Aku berputar menari, sejak kau pulang ke hati. Semburat wajahku ceria, sejak menemu cinta.#FatwaRindu
Aku mencipta lagu, sejak kau membuatku rindu. Selalu berdendang riang, sejak kaulah yang datang.#FatwaRindu
Mencoba menghiburmu adalah lebih baik daripada menahan sedihku.#FatwaRindu
Pembicaraan seringkali mendadak menggila. Dan, kerinduan adalah yang paling masuk akal.#FatwaRindu
Yang berubah darimu adalah rinduku. Cinta tak lagi punya asa.#FatwaRindu
Yang berubah dari potret kita adalah memori. Telah kutetapkan jarak dengan guntingan.#FatwaRindu
Yang berubah dari masa depan adalah hari ini. Kita telah menjelma angan sejak kau tak kembali.#FatwaRindu
Yang berubah dari hari ini adalah masa lalu. Telah sama kita abaikan segala yang bernama rindu.#FatwaRindu
Yang berubah dariku adalah pergimu. Rindu tak lagi punya pintu.#FatwaRindu
Yang berubah dari kita adalah kata. Tema cinta tak lagi tentang setia.#FatwaRindu
Yang berubah dari ucapan adalah harapan. Bagimu selamat jalan, bagiku selamat tinggal.#FatwaRindu
Yang berubah dari rahasia adalah kejujuran. Kau telah mengakui aku sebagai bukan tujuan.#FatwaRindu
Yang berubah dari kepastian adalah imaji. Yang tadinya keseharian kini tinggal mimpi.#FatwaRindu
Di sudut aku bersujud. NamaMu terus kusebut, ketika diri berlutut. Pada Rindu aku hanyut, pada Cinta yg mewujud#FatwaRindu
Jika Rindu adalah kamu, lalu siapa aku?#FatwaRindu
Begitulah Cinta, melulu gila.#FatwaRindu
Cinta adalah peristiwa hati, yang bersenyawa Benci. Rindu adalah keadaannya, yang rentan oleh Luka.#FatwaRindu
Sepi, aku dan kamu. Di sini, melulu membisu.#FatwaRindu
Sekiranya aku salah, dan engkau marah, Obati Rindu dengan Gairah#fatwarindu
Menjauh adalah caraku mendekatimu. Agar ada jarak, agar ada ruang bagi Cinta untuk bergerak.
Rindu berbisik, lirih. Rindu mengusik, perih.
Cinta adalah sekawanan gelembung terbang yang rapuh. Sesaat memang menyenangkan, namun sesungguhnya ia mudah pecah.
Pagi adalah ketika malam telah menemukan arti dan melepasmu pergi.
Segala yang ada padaku hanyalah untukmu, kecuali satu hal: jarak. Niscaya menyesal jika kau ambil itu dariku.
Melupakanmu, mengingatkan aku.
Tersenyum adalah menarik garis bibir dan mendorong pipi. Apakah perlu bibirku di pipimu untuk mewujudkan itu?
Prasangka adalah sebagian dari Cinta. Ragu adalah sebagian dari Rindu.
Tak cukup waktu menerangkan rindu, tak sanggup aku menenangkan ragu.
Meski bukan pemilik cahaya, kami akan mematik api. Meski gelap menghapus sketsa, kami tetap bertadarus cinta.
Meski tak lagi mencintaimu, setidaknya aku masih merindukanmu.
Cinta adalah harapan, Rindu adalah kenyataan. Demikianlah sepi memahami keadaan.
Rindu bukanlah bayang-bayang Cinta. Rindu adalah tubuhnya. Raga bagi jiwa.
Aku berputar menari, sejak kau pulang ke hati. Semburat wajahku ceria, sejak menemu cinta.
Aku mencipta lagu, sejak kau membuatku rindu. Selalu berdendang riang, sejak kaulah yang datang.
Mencoba menghiburmu adalah lebih baik daripada menahan sedihku.
Pembicaraan seringkali mendadak menggila. Dan, kerinduan adalah yang paling masuk akal.
Yang berubah darimu adalah rinduku. Cinta tak lagi punya asa.
Yang berubah dari potret kita adalah memori. Telah kutetapkan jarak dengan guntingan.
Yang berubah dari masa depan adalah hari ini. Kita telah menjelma angan sejak kau tak kembali.
Yang berubah dari hari ini adalah masa lalu. Telah sama kita abaikan segala yang bernama rindu.
Yang berubah dariku adalah pergimu. Rindu tak lagi punya pintu.
Yang berubah dari kita adalah kata. Tema cinta tak lagi tentang setia.
Yang berubah dari ucapan adalah harapan. Bagimu selamat jalan, bagiku selamat tinggal.
Yang berubah dari rahasia adalah kejujuran. Kau telah mengakui aku sebagai bukan tujuan.
Yang berubah dari kepastian adalah imaji. Yang tadinya keseharian kini tinggal mimpi.
Di sudut aku bersujud. NamaMu terus kusebut, ketika diri berlutut. Pada Rindu aku hanyut, pada Cinta yg mewujud
Jika Rindu adalah kamu, lalu siapa aku?
Begitulah Cinta, melulu gila.
Cinta adalah peristiwa hati, yang bersenyawa Benci. Rindu adalah keadaannya, yang rentan oleh Luka.
Sepi, aku dan kamu. Di sini, melulu membisu.
Sekiranya aku salah, dan engkau marah, Obati Rindu dengan Gairah
Menjelang Maghrib
Sore itu..
Saat langit mulai memerah
Dari rumah kudengar suara orang seperti menggumam
Suara itu semakin terdengar jelas
Ternyata,...
Suara orang sedang membaca Ayat Suci
Dari Musholla di samping rumah
Aku tak mengerti artinya
Tetapi sangat Menyejukkan
Sungguh menyejukkan ....
Saat langit mulai memerah
Dari rumah kudengar suara orang seperti menggumam
Suara itu semakin terdengar jelas
Ternyata,...
Suara orang sedang membaca Ayat Suci
Dari Musholla di samping rumah
Aku tak mengerti artinya
Tetapi sangat Menyejukkan
Sungguh menyejukkan ....
2 Ekor Burung
IKATLAH dua ekor burung,
pasti mereka tak bisa terbang,
meskipun kini mereka punya empat buah sayap.
~ Jalaluddin Rumi (1207-1273)
pasti mereka tak bisa terbang,
meskipun kini mereka punya empat buah sayap.
~ Jalaluddin Rumi (1207-1273)
Aku adalah kehidupan, kekasihku
Apa yang dapat aku lakukan, wahai ummat Muslim?
Aku tidak mengetahui diriku sendiri.
Aku bukan Kristen, bukan Yahudi,
bukan Majusi, bukan Islam.
Bukan dari Timur, maupun Barat.
Bukan dari darat, maupun laut.
Bukan dari Sumber Alam,
bukan dari surga yang berputar,
Bukan dari bumi, air, udara, maupun api;
Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;
Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen;
Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan;
Bukan dari dunia kini atau akan datang:
surga atau neraka;
Bukan dari Adam, Hawa,
taman Surgawi atau Firdaus;
Tempatku tidak bertempat,
jejakku tidak berjejak.
Baik raga maupun jiwaku: semuanya
adalah kehidupan Kekasihku …
~Jalaluddin Rumi
Langganan:
Postingan (Atom)